Ini soal keadilan Mas!
Posted on Kamis, 27 September 2012 @ 19.22 < 0 comments >
Jadi hari ini, seperti biasa, bukan Bila namanya kalo nggak bikin keributan... So, begini ceritanya
Okay, gimana sih kalo kamu udah usaha habis-habosan tapi hasilnya nggak maksimal? Sedih? Kesel? Mangkel? Well, aku ngerasain hal kayak gitu soalnya. Ulangan fisika dibagi kemaren, persis setelah ulangan bab 2 gravitsi sm gaya gesek. Dan ulangan pertama yang isinya gl, glbb, gmb cuma dapet 74, batas tuntasnya 77. Andai aku sebejo ojhan yang bener 5 nomer walaupun ngarang bebas. Aku bisa dapet 80 kayak dia. But, again, mungkin aku terlalu sombong sama kemampuanku. Atau terlalu nggampangin. Finally, aku ikut remidi besok, jumat itu.... (sekarang malah terdampar ngeblog). Yoweslah.

Aku pontang.panting nyari soal, tus di fotokopi di TU. But you know, itu satu-satunya fotokopian yang terjangkau dati smansa yang agak terpencil dari tempat fotokopian ini. Harga per lembarnya cuma 100 perak lagi. Other way, penjaganya itu kadang bikin marmos. Tau sih, bpdia punya jam kerja kayak aku pulang sekolah tapi mbok plis, nek cuma satu ki diladeni bentar wae... aku pernah mangkel gara.gara iki soalnya.

Dan tadi aku sampe debat soal pkn, keadilan, budaya mengantri, dan blahblahblah soalnya aku udah minta fotokopi dari istirahat pertama. Baru jadi pas pulang, setekah debat di istirahat kedua. Itu juga diliatin memi. Actually, aku ki nek ngomong emang merintah banget sih nadanya. I admit it, but I don't know how to make it soft.

Jadi, ada dua sisi baik buruk dari segi mana pun. Dari pihak siapapun. Kalo aku jadi masnya, aku juga pasti kesel, capek, kerjaanku nggak cua fotokopian, juga ngeladni omelanku kali, Dan buatku, aku maunya cepet, aku butuh, karena aku butuh I want it so bad. Lain hal, bentuk ketepatan waktunya buat tutup fotokopi adalah tanda profesionalitas buatku. Mau gimana pun, kalo udah jatahnya tutup ya tutup. Tapi soal antri, kadang masnya suka nggak adil, aku bisa pertama, bisa terakhir, bisaaaaa ditengah.tengah. Kan esensi dari budaya ngatri itu malah kesannya percuma, nggak guna, wong ya yang udah berusaha membudayakan nggak dibudayakan lagi sama atasnya. Kalau gitu, mending asal serobotan kaliii....

Perubahan dimulai dari hal kecil, kalau perubahan menjadi lebih baik itu nggak dihargai dan nggak dibudayakan secara besar-besaran dan oleh yang lebih besar rasanya percuma, mengurangi semangat dan minat. Lihat deh, gimana korupsi dimulai dari yang kecil dan sangat diapresiasi dan disetujui banyak orang kemudian menjadi korupsi hal-hal besar? Andaikan itu hal baik pasti membanggakan banget ya.....

Namun menjadikannya kenyataan tak pernah semudah membalikkan telapak tangan.

Majulah Indonesiaku,

ps: masnya maaf yah......

WISH ME LUCK !!!! 
AKU MAU MID SEMESTER PERDANA SEBAGAI ANAK IPA
SEMOGA HASILNYA BAIK
AMIN

Label: , , , ,